Selasa, 14 Januari 2014

Nasional

Akbar: Anas Harus Jujur, Sebut Saja Jika SBY atau Ibas Terlibat

Selasa, 14 Januari 2014 | 13.02
@dok. Antaranews
SaktiNews.com, Jakarta - Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung, yang juga alumni HMI, meminta tersangka Anas Urbaningrum tidak ragu menyampaikan keterangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait persoalan yang melilitnya.

"Penyelesaian proses hukum itu adalah pembuktian. Mungkin ada orang lain yang terlibat. Kita ingin menyelesaikan persoalan itu secara tuntas. Kalau ada bukti hukum atau keterangan yang dibutuhkan publik, tidak perlu ragu mengungkapkannya," kata Akbar yang ditemui di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/1/2014).

Menurutnya, KPK telah menyatakan kesiapannya untuk menerima semua yang mau dibeberkan Anas. Oleh karena itu Anas harus merespon itu secara positif. Akbar menambahkan, kejujuran Anas di hadapan penyidik KPK itulah yang nantinya akan membantu .

"Sebut saja, termasuk SBY dan Ibas. Saya kira publik juga menghendaki Anas jujur sehingga publik bisa memastikan ia terlibat atau tidak," kata Akbar.

Senada dengan Akbar, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo. Ia menyarankan KPK menawari Anas Urbaningrum status sebagai justice collaborator atau whistle blower.

Bambang meminta KPK memberi keleluasaan kepada Anas Urbaningrum untuk berbicara kepada media sebagaimana Muhammad Nazaruddin. Menurutnya ada tiga faktor yang menjadi dasar pertimbangan whistle blower untuk Anas.

Pertama, publik selama ini berasumsi Anas Urbaningrum mengantongi banyak informasi mengenai kejahatan atau tindak pidana korupsi. "Publik sering bergunjing Anas memiliki catatan lengkap tentang kejahatan pihak tertentu dalam Pemilu 2004 dan 2009. Saya berharap KPK tidak menutup mata pada asumsi ini," kata Bambang.

Saat menyatakan diri berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum berjanji akan membuka halaman demi halaman catatan pribadinya. "Pernyataan ini diartikan banyak orang sebagai niat Anas untuk membongkar kejahatan di pusat kekuasaan," kata Bambang.

Terakhir, Bambang mengutip pernyataan pengacara Anas, Firman Wijaya, yaitu Anas siap bekerja sama dengan KPK untuk membongkar dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus Hambalang.

Bambang membandingkan dengan Nazaruddin yang setiap kali selesai menjalani pemeriksaan di KPK leluasa berbicara mengenai keterlibatan orang lain dalam kasus yang sedang ditangani KPK. "Kini, publik berharap Anas mau melakukan hal serupa," katanya.

Sumber: Tribunnews
Komentar
 

Category 2

.