Di Facebook tersebar bukti dari aksi peretasan tersebut. Laman Tech In Asia menulis jika sejak Rabu 19 Februari atau kemarin, bukti-bukti hasil aksi hack itu diunggah ke FB.
Dalam aksinya peretas mengubah dan mengganti bendera Singapura yang telah dirusak. Selain itu tersemat kata ‘pecundang’ atau looser di atasnya.
Salah satu situs yang teretas, Thaiairways.com.sg tampilkan informasi yang tertulis ‘Hacked by Mr. AzRoot’. Masih di landing page tersebut juga tertulis informasi ‘people advising others often forgot that the same advice applies to their life as well’. Tersemat akun Twitter peretas yakni @4zrai.
Yang menariknya kemudian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PR mengaku jika pelaku peretasan adalah ulah hacker kelompok anonim atau Anonymous dari Indonesia. Situs PR kini dalam kondisi offline dan masih masa maintenance hingga dini hari tadi.
Jika memang benar aksi tersebut ditukangi oleh Anonymous Indonesia, lantas apa motifnya? Perang siber identik dengan aksi protes atau menyuarakan pendapat. Terkait hubungan dua negara yang baru-baru ini kian renggang, apakah imbas gaduh Usman Harun?
Laman Zone-H.org menganalisa jika ada dua kemungkinan cara cara peretas menyerang. Pertama dengan suntikkan SQL teknik yang memanipulasi database, atau cara kedua dengan mendapatkan nama pengguna dan kata sandi via FTP atau File Transfer Protocol. (sidomi.com)
