Setelah diteliti, laki-laki dalam photo tersebut adalah SP. Sedangkan si wanita adalah LA, warga Telanaipura, Kota Jambi. Photo diabadikan di salah satu hotel di Sungai Penuh.
Sumber infojambi.com menyebutkan, photo syur itu beredar karena LA merasa ditelantarkan oleh SP selama lima hari. Lantaran kecewa dan kesal, LA mengirim photo-photonya bersama SP kepada teman-temannya. Celakanya, photo-photo itu malah menyebar luas, dan akhirnya sampai ke tangan wartawan dan LSM.
Ketika dikonfirmasi, SP mengakui laki-laki dalam photo tersebut benar dirinya. Dia menyatakan dipaksa berfose dengan LA, saat dia mengantarkan nasi untuknya ke kamar hotel. SP dan LA baru berkenalan dan menjalin hubungan asmara. Mereka kenalan saat SP mampir di Jambi setelah pulang studi banding dari Jakarta.
“Kami sekedar pacaran. Baru tiga bulan kenal,” kata SP.
Beredarnya poto syur tersebut disayangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sungai Penuh, Syahrial Thaib. Dia akan segera memanggil SP untuk klarifikasi. Jika benar laki-laki dalam photo itu SP, dia sangat menyayangkannya.
Terkaitnya beredarnya poto syur tersebut, LSM Forjam telah melaporkannya ke polisi. SP diduga kuat melakukan penganiayaan terhadap LA.
Ketua LSM Forjam, Fendi, menyebutkan, laporan disampaikan ke Polsek Sungai Penuh dengan nomor : TBL/878/XI/2013/JAMBI/RES KRC/ Sek SPN tanggal 25 November 2013 yang diterima oleh Bripka Edy Harianto.
Fendi mengatakan, dalam laporannya LSM Forjam menduga terjadi penganiayaan oleh SP terhadap LA.
Kapolsek Sungai Penuh, Rustam, menyatakan tahu soal laporan itu. Saat dikontak via ponsel dia sedang berada di Siulak.
