Ilustasi |
SaktiNews.com, KERINCI - Dua pasang suami-istri, Mukdisar (38) dan
Hendriani (36), serta Priamuda (32) dan Erlina (31), warga Desa Punai
Merindu, Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Keliling Danau, hanya bisa
memandang sebuah rumah yang dihuninya bersama, ludes terbakar, Rabu
(8/1) lalu, sekitar pukul 10.00.
Akibat kejadian tersebut, tak satupun harta bendanya
bisa diselamatkan, sehingga mereka menderita kerugian sekitar Rp 300
juta. Beruntung, anak salah satu pasangan pasutri yang berusia satu
tahun berhasil diselamatkan warga. Kebakaran baru diketahui warga
setelah api sudah membesar.
Warga kesulitan
melakukan pemadaman api dan menyelamatkan harta benda korban. Apalagi,
upaya mobil pemadam kebakaran sudah dilakukan dan saat pemadam datang,
api sudah meludeskan seluruh isi rumah. Kejadian kebakaran berlangsung
selama satu jam, dimana api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 11.00.
Bahkan, akibat keterlambatan mobil pemadam kebakaran, petugas Damkar
nyaris menjadi amuk kemarahan warga.
Kepala
Desa Punai Merindu, Mohammad Rijal, mengatakan, kejadian kebakaran itu
baru diketahui warga setelah api membesar. Saat kejadian, di dalam rumah
terdapat Hendriani isteri dari Priamuda. “Erlina langsung turun ke luar
rumah dan meminta bantuan kepada warga. Serta didalam rumahnya ada
anaknya yang tertinggal. Beruntung warga langsung menyelamatkan anaknya
yang masih berusia di bawah satu tahun itu,” ungkapnya.
Camat
Keliling Danau Edi Ruslan, yang juga hadir di lokasi kebakaran,
mengatakan, beberapa harta benda milik korban hangus terbakar. Seperti,
satu unit sepeda motor, satu unit mesin bajak sawah, mesin cuci, puluhan
kayu alat bangunan, 150 kaleng padi, mesin penyedot air sawah, beberapa
liter premium dan sejumlah perabotan rumah.
“Rumah
tersebut didiami tujuh orang, pasangan Mukdisar dan Hendriani serta dua
anaknya yang masih dibangu SMP dan SD. Sedangkan Priamuda dan Erlina,
memiliki satu orang anak. Ditaksir kerugian terhadap musibah ini lebih
dari Rp 300 juta,” ujarnya.
Peristiwa itu
sudah dilaporkan kepada Bupati Kerinci. Sementara, bantuan untuk korban
kebakaran, akan diupayakan secepat mungkin. Mengingat dari musibah
tersebut, tidak ada harta yang tersisa. “Kalau bisa, kita usul agar
bantuannya diserahkan segera diserahkan. Laporannya sudah saya sampaikan
pada Bupati Kerinci,” jelasnya.
Kapolsek
Danau Kerinci Iptu Suhardi Sidin mengatakan, belum bisa memastikan
penyebab kebakaran. Pasalnya, petugas identifikasi masih akan melakukan
penyelidikan terlebih dahulu. “Belum bisa dipastikan dari mana sumber
api, apakah konsleting atau dari dapur. Akan diselidiki dulu. Yang pasti
kerugiannya lebih dari Rp 300 juta bahkan bisa mencapai Rp 500 juta dan
tidak ada korban jiwa,” terangnya.(FYO)
Sumber: jambi-independent.co.id