Hal itu diketahui saat petugas Rutan Sungaipenuh menggelar razia dadakan, pada Kamis (10/1) sekitar pukul 20.00.
Selain menyita satu BlackBerry, 30 petugas Rutan Sungaipenuh yang diturunkan dalam razia, juga berhasil menyita 14 unit handpone, 11 baterai, ditambah 8 buah alat pengecas HP.
Kepala Rutan Sungaipenuh, Luhur Pambudi, mengakui adanya penyitaan berbagai jenis HP tersebut. Katanya, penyitaan dilakukan saat berlangsungnya razia di kamar tahanan.
"Ya, ada 15 HP beserta baterai dan pengecasnya berhasil kita amankan dari tangan napi," katanya dikonfirmasi Tribun usai memimpin apel pemusnahan barang sitaan dari para tahanan, Jumat (11/1).
Ia menduga masuknya HP ke penghuni rutan, bukan kelalaian petugas, namun karena jumlah petugas yang sedikit tidak mampu memaksimalkan pengamanan. Alhasil HP berhasil diselundupkan pada napi atau tahanan.
"Jumlah petugas keamanan kita hanya empat orang saja. Sedangkan petugas yang lainnya harus fokus pada tugas mereka masing-masing. Sementara napi yang harus mereka amankan jumlahnya 110 orang," katanya.
Saat ditanya apa HP yang disita itu milik tahanan pejabat atau tahanan lainnya? Luhur mengatakan HP itu dimiliki tahanan narkoba sampai tahanan dari kalangan mantan pejabat. "Dari tahanan pejabat ada dua unit Hp yang berhasil kita sita," diakuinya. (Edi Januar)
Sumber: tribunjambi.com
