Senin, 28 Januari 2013

Peristiwa

5 Korban Longsor Kerinci Ditemukan

Senin, 28 Januari 2013 | 15.04

SaktiNews.com, KERINCI - Lima korban tewas akibat longsor yang terjadi di lokasi pembangkit listrik milik PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, sudah berhasil dievakuasi petugas.

Lima korban yang ditemukan meninggal tersebut, adalah Yanto (33) karyawan PT RPN, Ahmad Saiku (40) karyawan PT Harko, Triono (56), karyawan PT Pra, dan M Nasoka, yang merupakan karyawan PT ADS, serta Miswanto, yang baru ditemukan pukul 14.00, Minggu (27/1) sore.
Empat korban luka adalah Edwin (20) karyawan PT Harko dan Ali (50) yang merupakan karyawan PT PRA. Keduanya mengalami luka berat. Untuk yang luka ringan, Heri Harto (23) karyawan PT RPN dan Ahmad (23).

Kasdim 0417 Kerinci Mayor Kav Mahpuzh, saat ditemui Tribun di lokasi longsor mengatakan dengan ditemukannya jenazah terakhir korban longsor tersebut, maka pencarian langsung dihentikan.
"Ya, Miswanto adalah korban terakhir yang kita cari. Jenazahnya sudah ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB sore tadi," ujarnya, dikonfirmasi Tribun, kemarin.

Dia mengatakan, untuk membantu mencari korban, pihaknya menurunkan dua peleton anggota kelokasi longsor. "Begitu mendapatkan informasi, saya bersama anggota lainnya langsung terjun kelokasi untuk membantu mencari korban longsor," katanya.

Humas PT PGE, Riki, saat dikonfirmasi Tribun, juga mengakui proses pencarian korban sudah dihentikan, karena korban terakhir yakni Miswanto, sudah ditemukan oleh tim evakuasi dalam kondisi tewas.
"Korban yang tewas tersebut berasal dari luar Kabupaten Kerinci. Mereka berasal dari Jawa Timur, dan satu lagi berasal dari Palembang. Total korban sembilan orang. Lima ditemukan tewas, dan empat lainnya mengalami luka," jelasnya.

Untuk korban tewas lanjutnya, akan diantarkan langsung kepada keluarga yang bersangkutan. "Semua korban akan dipulangkan ke rumahnya hari ini. Satu korban meninggal dari Palembang akan dijemput oleh keluarganya," kata Riki.

Korban yang mengalami luka, masih menjalani perawatan di rumah sakit umum Mayjend HA Thalib Kerinci. "Satu korban kakinya terpaksa diamputasi, namun kondisinya selamat," ujarnya.
Pantauan Tribun di lokasi terjadinya longsor, beberapa kontainer yang menjadi kamp para pekerja terlihat porak-poranda. Bahkan, peti kemas yang dijadikan tempat karyawan tidur tersebut, bergeser sejauh 10 meter dari lokasi semula.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, sempat meninjau lokasi terjadinya longsor selama beberapa menit. Di lokasi, dia sempat menginstruksikan kepada karyawan, untuk meninggalkan lokasi, selama proses evakuasi dilakukan.

Hal tersebut dilakukannya, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap karyawan yang ada lokasi. Mendapat instruksi tersebut, semua karyawan langsung keluar dari areal cluster B, yang mengalami longsor.

Polres turunkan tim identivikasi
Selain mengirimkan 100 personel untuk membantu evakuasi, Polres Kerinci, akan mengirimkan tim identivikasi, untuk mengetahui penyebab terjadinya longsor, yang memakan lima korban jiwa tersebut.
Kapolres Kerinci AKBP Ismail, saat ditemui di lokasi longsor mengatakan tim identivikasi ke lokasi longsor, untuk mengetahui penyebab terjadinya bencana tersebut.

"Kita ingin tahu penyebab pasti terjadinya longsor. Apakah murni karena bencana alam, atau akibat pengeboran dilokasi tersebut," ujar Kapolres Kerinci, kemarin.
Dugaan awal katanya, terjadinya longsor memang akibat bencana alam. "Sebelum terjadinya longsor, memang sempat turun hujan deras. Sebagaimana kita ketahui, tanah di Lempur ini memang mudah longsor," katanya.

AKBP Ismail menjelaskan, longsor di lokasi geothermal ini merupakan bencana nasional, karena sudah menelan korban jiwa yang cukup besar. "Mulai dari daerah sampai ke pusat sudah tahu dengan bencana ini. Bahkan dengan Kapolri juga sudah saya laporkan," katanya.

Saat kejadian jelasnya, karyawan yang berada di lokasi sebanyak 59 orang, sedang makan malam. Saat itulah, bukit yang ada di atas kamp mereka tiba-tiba longsor, sehingga korban langsung berhamburan menyelamatkan diri.

"Seandainya mereka tetap berada di dalam kontainer, kemungkinan besar mereka akan selamat. Korban yang meninggal adalah yang lari menyelamatkan diri, rata-rata terjepit oleh kontainer yang terdorong oleh material longsor," jelasnya.

Ia mengaku, setelah terjadinya longsor evakuasi korban langsung dilakukan, dengan menurunkan 100 personel dari Polres Kerinci, yang dibantu Kodim 0417 Kerinci, BNPB, Basarnas Jambi dan PMI.
"Pada saat kejadian, pencarian langsung dilakukan dan hentikan pada pukul 04.30 Wib, karena kondisi medan yang cukup sulit dan anggota yang sudah kelelahan. Dan kemudian kita lajutkan hari ini (Minggu.red)," ungkapnya.

Pemprov siapkan bantuan
Bencana alam tanah longsor di lokasi cluster B, PT. Geothermal Pertamina Energi di Kabupaten Kerinci dan banjir di tujuh desa di Kerinci yang mengakibatkan terendamnya ratusan rumah langsung dilakukan antisipasi oleh Pemerintah Provinsi Jambi.

Bertempat di ruang rapat PUSDALOPS PB Provinsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Minggu (27/1) pagi digelar rapat untuk penanggulangan bencana yang dipimpin oleh Asisten Ekbang dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Jambi Haviz Husaini.
"Bencana tanah longsor di Geothermal kemarin mengakibatkan korban meninggal sebanyak empat orang," kata Haviz.

Haviz mengatakan untuk menghadapi bencana yang telah merenggut korban nyawa tersebut Gubernur Jambi juga telah menginstruksikan kepada SKPD terkait untuk melaksanakan antisipasi Bencana Tanah Longsor dan Banjir di Kabupaten Kerinci.

"Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Instansi terkait siap dan tanggap untuk memfasilitasi dan membantu para korban bencana di Kabupaten Kerinci kata Havis Husaini. 

Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilakukan pagi kemarin terindetifikasi penyebab terjadinya longsor yaitu dikarenakan terjadinya pengerukan tanah bukit di bagian atas lokasi proyek geothermal dan menimpa perumahan karyawan yang terbuat dari bak-bak kontainer. Hasil rapat koordinasi yang dilakukan kemarin pemprov juga merekomendasikan untuk Dinas ESDM akan melakukan kajian ke lapangan sekaligus mengkoordinasikan tentang pelaksanaan pembangunan Listrik Tenaga Panas Bumi yang di laksanakan PT Geothermal Pertamina Energi, selain itu Dinas Sosnakertran juga akan melakukan pendataan status tenaga kerja yang terkena musibah.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilakukan pemerintah Provinsi Jambi telah mendistribusikan bantuan untuk bencana yang terjadi di Kabupaten Kerinci pada Sabtu malam. Bantuan berupa peralatan untuk evakuasi, obat-obatan, maupun uang bakal disalurkan untuk penanggulangan bencana yang terjadi kemarin. Dinas PU bakal menambah alat berat untuk melakukan penanggulangan bencana, selain itu dinsosnaker juga telah menyiapkan 100 paket dan juga bantuan dana dari Biro Kesramas sebesar Rp 200 juta dan BNPB sebesar Rp 75 juta akan disalurkan. (tribunjambi)
Komentar
 

Category 2

.