Camat Keliling Danau Edi Ruslan mengatakan, longsor terjadi Sabtu malam (9/2), mengakibatkan seluruh badan jalan ditutupi tanah. Jalan tersebut, lanjutnya hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, dan untuk melewatinya kendaraan diangkat bersama-sama oleh warga.
“Dampak longsor banyaknya pungutan yang terjadi. Setiap kendaraan roda dua yang diangkat dikenakan biaya Rp 10 ribu,” terangnya.
Longsor yang terjadi di Kecamatan Air Hangat Timur, hingga Jum’at pagi, warga Desa Pungut tidak bisa menuju pusat Kota Sungaipenuh. Akibatnya, petani Desa tersebut tidak bisa membawa hasil pertanian.
“Sudah cukup banyak kami terkena musibah longsor. Dan sampai sekarang longsor belum juga dibersihkan,”ujar Ardeka warga Air Hangat Timur.
Sementera, longsor yang terjadi di Desa Hiang Karya hingga berita ini diturunkan belum juga dilakukan pembersihan. ”Sampai sekarang longsor belum juga dibersihkan. Longsor ini terjadi karena hujan deras mengguyur semalam,”bebernya
Kepala BPBD Kerinci Darifus mengatakan, longsor yang terjadi di Kecamatan Keliling Danau sudah diatasi dengan alat berat. Kemudian, di Kecamatan Air Hangat timur sudah diselesaikan dengan masyarakat setempat. Pasalnya, kondisi medan lokasi longsor sulit dicapai dengan alat berat.
Sedangkan di Kecamatan Sitinjau Laut, hingga sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi.
“Untuk Sitinjau Laut kita belum mendapatkan informasi dan mencoba menghubungi Camat Sitinjau Laut atau Kadesnya sekarang,” terangnya. (infojambi.com/DIE)
