Sabtu, 02 Februari 2013

Nasional

Anis Matta Menanggung Beban Berat Sebagai Presiden PKS

Sabtu, 02 Februari 2013 | 00.52

Cikop News - Jakarta - Luthfi Hasan Ishaaq mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden PKS pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Majelis syuro PKS berencana mengumumkan pengganti Luthfi hari ini. Tugas berat sudah menunggu pengganti Luthfi.

"Anis Matta akan menanggung kerjaan yang berat. Apakah bisa meyakinkan kembali? Istilahnya mampukah membangun kembali kepercayaan? Anis Matta selaku Presiden PKS  harus mampu membuktikan itu," kata pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro, pada detikcom Jumat (1/2/2013).

Zuhro menjelaskan PKS yang identik dengan ulama dan berideologikan agama membuat beban yang lebih berat dibandingkan partai sekuler. Hal ini ditambah dengan penjemputan paksa Luthfi di markas PKS oleh KPK pada Rabu (30/1) lalu.

"Kalau di situ kan identik dengan ulama, karena PKS ini partai yang dilandaskan ideologi agama. Sehingga memang resiko calonnya, apalagi didera kasus seperti ini. Dampaknya agak berat PKS, dengan presidennya langsung tersangka dan dijemput seperti itu. Jadi ini pelajaran berat bagi parpol, khususnya partai Islam," ujar Zuhro.

Kejadian yang mendera PKS saat ini dinilai adanya perubahan haluan PKS yang menjadi pragmatis. PKS juga tampak tidak mampu mempertahankan eksklusifitasnya menghadapi perkembangan politik saat ini.

"Pragmatis seolah-olah menjadi satu kepercayaan bangsa Indonesia. Sulit kalau satu partai tetap eksklusif, maka perolehan suaranya terbatas. Asumsi seperti itu yang menjadikan PKS kurang dari proses kelahirannya dan bench marking yang hendak dibangun," ujar Zuhro.

Zuhro mencatat belakangan ini PKS mengalami penurunan popularitas. Ia mencontohkan seperti kontroversi salah satu pendiri PKS Yusuf Effendi, peristiwa yang menimpa Anis Matta, dan salah seorang anggota dewan dari PKS yang tertangkap menonton video porno.

"Penurunan suara PKS bisa dikaitkan dengan beberapa peristiwa yang dialami PKS, khususnya yang menimpa beberapa pengurus di PKS yang juga diberitakan media sehingga masyarakat juga mengetahui siapa melakukan apa di PK. Juga kontroversi yang disampaikan pendiri PKS Pak Yusuf, kemudian rentetan yang menimpa Anis Matta, dan anggota dewan PKS yang membuka situs porno. Nah itu yang menjadikan suara dukungan PKS mengalami erosi," ujar Zuhro.

"Oleh karena itu, yang bisa kalau sampai Luthfi tidak terbukti, tapi itu susah karena KPK sangat akurat. Jadi hampir tidak mungkin, sehingga saya berharap kalau sampai tidak bisa dibuktikan itu lebih bagus biar kepercayaan masyarakat itu pulih. Tapi kalau jadi terdakwa itu berat," tutup Zuhro. (detik.com)
Komentar
 

Category 2

.