Sabtu, 16 Februari 2013

Peristiwa

Gao Semurup Kembali Telan Korban, Bunuh Diri itu Haram

Sabtu, 16 Februari 2013 | 16.28
SaktiNews.comKERINCI – Air panas (Gao) Semurup kembali menelan korban jiwa. Kali ini, Salman (42), seorang tukang ojek, memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat ke dalam air hangat tersebut.

Informasi yang didapat Tribun, peristiwa yang menghebohkan Kerinci tersebut, terjadi sekitar pukul 15.00 Jumat (15/2) sore. Saat itu, lokasi air hangat sedang dikunjungi oleh beberapa orang warga.

Salman yang merupakan warga Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat, yang berdomisili di Karya Bakti, Sungaipenuh, datang ke lokasi wisata air panas, dengan mengendarai sepeda motor Supra Fit BH 5163 DG.

Begitu sampai TKP, Salman langsung membuka helmnya dan nyebur ke dalam air panas. Beberapa pengunjung yang berada di tempat tersebut, langsung menghilang karena takut menjadi saksi dan dipanggil petugas polisi.

Kepala Desa Air Panas Komar, saat dikonfirmasi mengatakan, orang yang akan bunuh diri di air panas, biasanya menunjukkan tanda-tanda terlebih dahulu, sehingga warga di sekitar air panas masih punya kesempatan menyelamatkan korban.

 Biasanya yang akan bunuh diri di situ terlihat seperti orang kebingungan. Namun Salman tidak, begitu sampai dia langsung membuka helm dan nyebur ke dalam air panas,” ujarnya, saat dikonfirmasi Tribun.
 Ya, memang ada yang bunuh diri, namanya Salman. Awalnya, petugas kesulitan mengungkap identitas korban, karena mayat korban sampai saat ini belum kelihatan. Korban meninggalkan helem ojeknya, yakni ojek POOK dengan nomor 122,” kata Kapolres Kerinci AKBP Ismail, melalui Kapolsek Air Hangat IPDA Supardinnur.

Identitas korban baru diketahui, setelah beberapa anggota ojek dan keluarga korban datang ke lokasi. ”Semua anggota kami kerahkan ke TKP, yang tujuannya untuk mengevakuasi jenazah korban, namun belum membuahkan hasil,” kata Kapolsek.

Biasanya tambah Kapolsek, mayat korban yang menceburkan diri tidak bisa ditemukan, karena mayatnya tenggelam. Sedangkan tulangnya akan tetap berada di bawah. ”Menurut masyarakat, tiga hari lagi air panas tersebut akan berminyak dan mengeluarkan bau amis,” katanya.

Dari keterangan anak dan keluarga korban, Salman memang mengalami kelainan kejiwaan. ”Dia tinggal sendiri di Kerinci. Sedangkan istrinya yang berasal dari bogor, sudah kembali ke kampung halamannya,” pungkasnya.

Empat hari sebelumnya Dasniar (48), warga Desa Air Panas, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, juga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri ke dalam air panas.

Bunuh diri haram
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kerinci, Martunus Rahim, mengatakan bunuh diri hukumnya haram. Hal tersebut, disampaikannya menyusul semakin maraknya aksi bunuh diri di Kerinci dan Sungaipenuh.

 Melukai diri sendiri saja hukumnya haram, apalagi jika sampai bunuh diri. Saat melakukannya, kesadaran manusia sudah hilang,” ujar Martunus Rahim, saat dihubungi Tribun via telepon, Jumat (15/2).

Dia mengatakan, terjadinya peristiwa bunuh diri, karena masalah dangkalnya keimanan di tengah masyarakat. Apalagi persoalan kehidupan yang samakin besar, yang justru menjerumuskan manusia ke hal-hal yang dilarang agama. (eja/tribunjambi.com)
Komentar
 

Category 2

.