Senin, 11 Maret 2013

Peristiwa

Musim Durian, Dua Harimau Muncul di Pulau Sangkar

Senin, 11 Maret 2013 | 11.56
SaktiNews.com, KERINCI - Setelah terlihat berkeliaran di kawasan Muara Hemat dan Desa Tarutung, dua ekor harimau juga muncul di daerah permukiman warga, tepatnya di Desa Pulau Sangkar, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci.

Warga Pulau Sangkar, Gana, mengatakan, dua ekor harimau yang berukuran besar, terlihat oleh warga saat dalam perjalanan menuju pasar (Balai.red) di Desa Tamiai, Sabtu (9/3) pukul 09.00.

"Ada beberapa orang warga yang sedang berada di dalam mobil melihat dua harimau tersebut. Harimau terlihat di sekitar areal perladangan, dekat dengan permukiman," ujarnya, dikonfirmasi Tribun, Minggu (10/3).

Selain itu katanya, suara harimau juga sering terdengar oleh warga, yang sedang menjaga padi mereka di sawah. "Teman saya yang menghalau burung di sawah, juga sering mendengar suara auman harimau," katanya.

Warga menjadi resah dan takut untuk bekerja di ladang mereka, karena khawatir bertemu dengan harimau. "Beberapa tahun lalu pernah ada warga yang tewas karena diterkam harimau," jelasnya.

Berkeliarannya si raja hutan juga dibenarkan oleh Kepala Seksi Wilayah I, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Agusman. Saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (7/3), dia mengaku seekor harimau Sumatera sering terlihat antara Muara Emat, dengan Desa Birun, Kabupaten Merangin.

Dia mengatakan, berkeliarannya harimau di kawasan tersebut, sudah terjadi sejak tiga minggu lalu. Hanya saja harimau tersebut tidak pernah menyerang ataupun menakuti manusia yang kebetulan melihatnya.

"Sejak beberapa hari lalu petugas sudah turun ke lapangan, untuk menangani harimau tersebut, dengan menempatkan kerangkeng jebak disekitar lokasi harimau terlihat," ungkapnya.

Selain di kawasan Muara Emat, Agusman mengaku juga mendapatkan laporan dari masyarakat, bahwa harimau sering terlihat di kawasan Tarutung, Kecamatan Batang Merangin.

"Laporan yang kita dapat, berkeliarannya harimau di daerah ini sejak dua minggu lalu. Untuk dua daerah ini, memang merupakan tempat perlintasan harimau, karena ini berada dalam TNKS," jelasnya.

Untuk menghindari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan tambahnya, petugas juga selalu memantau keberadaan harimau tersebut. "Anggota kita juga sudah kelapangan untuk memantau pergerakan harimau tersebut," tambahnya.

Selain itu, Agusman menhimbau agar warga tidak terlalu resah dengan keberadaan harimau tersebut. Menurutnya, manusia tidak termasuk dalam buruan (mangsa) harimau, jika keberadaannya tidak sedang diganggu.

"Hati‑hati saja tapi jangan takut. Kalau bisa jangan keluar rumah saat malam hari, apalagi sendiri. Jika memang ingin keluar rumah ataupun bekerja diladang, sebaiknya cari teman agar lebih aman," pungkasnya.

Muncul karena musim durian

Munculnya harimau di daerah Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, diduga karena didaerah tersebut sedang musim durian, sehingga hewan yang menjadi mangsa harimau, berkumpul di wilayah tersebut dan menarik perhatian sang raja hutan.

Tenaga Ahli Departemen Kehutanan, Debby, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Perempuan kelahiran inggris yang sudah bertahun‑tahun tinggal di Kerinci ini, mengatakan setiap musim durian harimau selalu muncul.

"Kepercayaan adat juga demikian, setiap musim durian pasti harimau muncul," ujarnya, dikonfirmasi Sabtu (9/3).

Menurutnya, warga yang melihat harimau sedang menyeberangi jalan itu merupakan hal yang biasa. Kemungkinan harimau tersebut sedang berpindah dari hutan yang satu dengan hutan yang ada diseberangnya. "Kan sayang jika tidak membawa kamera saat bertemu dengan momen tersebut," katanya.

Dia mengatakan, saat ini petugas selalu melakukan pemantauan terhadap keberadaan harimau tersebut. Petugas juga akan berupaya untuk menggiring harimau‑harimau tersebut, agar bisa kembali ke dalam hutan.

"Kalau di Muara Emat, harimaunya memang sudah ada di situ sejak lama, apalagi kawasan tersebut adalah kawasan TNKS. Sementara yang diterutung, harimaunya akan dihalau ke dalam hutan," jelasnya.

Dia pun berharap agar warga tidak takut dan panik jika bertemu dengan harimau tersebut.  "Hanya saja perlu berhati‑hati. Kalau bisa berangkat ke kebun menjelang siang, dan pulang sebelum malam hari jika tidak ingin bertemu harimau. Karena pada waktu‑waktu tersebut pergerakan harimau sedang aktif," tambahnya. (tribunjambi/eja)
Komentar
 

Category 2

.