Sabtu, 23 Maret 2013

Tulisan

Celoteh Tak Berkonsep

Sabtu, 23 Maret 2013 | 17.03
 
Sebuah tulisan yang berisi mengenai tema klasik. Tapi biar saja! aku hanya ingin menulis, aku hanya ingin bercerita. Dan simaklah celotehanku: Jika rasa di hati dapat dikompromikan tentu tidak akan ada air mata pada heningnya malam, tidak perlu ada kerinduan yang terus menyesakkan  jiwa yang telah lara. Lara menanti kebahagiaan dari sejatinya sebuah cinta. Ah, memang tidak akan ada habisnya jika bicara cinta. Banyak definisi banyak rasa banyak cara banyak kata dalam menggambarkan dan mengungkapkan tentang cinta. Nyatanya tidak ada yang dapat menentukan tepatnya seperti apa! Setiap hati memiliki rasa yang berbeda dalam menikmatinya. Buatku jatuh cinta adalah sebuah guncangan, terkadang aku sendiri merasa belum siap menghadapi guncangan itu. Sebuah guncangan yang akan mengaduk-aduk rasa, mengganggu jiwa, mengoyak-oyak pikiran dengan segenap warnanya yang lebih sering tampak pudar dimataku. Benarkah aku bicara seperti ini karena aku sedang putus asa? Putus asa sebab selalu jatuh cinta pada orang yang tidak semestinya?

Sekali lagi andai rasa di hati dapat dengan mudah dikendalikan aku tak mau jatuh cinta pada orang yang pada hakikatnya aku tahu terlalu sulit untuk kumiliki. So hard to be mine. Segala keterbatasan dan kekurangan memang sering membuatku lemah dalam pertarungan batinku sendiri untuk memperjuangkan cinta dari sosok yang kuingini. Kuberunding dengan nurani, bertanya pada hati, menalar dengan logika, dan mencari jawabanya pada ILLAHI; hanya itu yang dapat kulakukan. Pasrah adalah harga mati yang tidak bisa ditawar dalam penyerahan diri pada Tuhan. Suatu ketika salah seorang teman yang sudah seperti kakakku sendiri mengatakan bahwa kegalauan yang kerap menerpaku adalah ciri-ciri dari lemahnya sebuah keimanan. Aku tak perlu marah membaca statement nya karena faktanya aku memang sangat mudah terombang-ambing perasaan sendiri ketika sedang galau. Tapi sampai lari kepertengahan malam dan keujung hari pun aku tak bisa menghindar dari guncangan itu.

Jika ada yang bertanya apakah aku lelah? Pasti! Aku sangat lelah bahkan jika saja aku dapat kesempatan untuk tawar menawar dengan takdir aku tak mau jatuh cinta terlebih dulu! Biar saja aku belajar memberi cinta pada orang yang mencintaiku. Walaupun itu sama tidak mudahnya dengan aku harus menunjuk insan manakah yang sedang kucintai dan aku menginginkanya! Aku benci kerumitan yang kubuat sendiri! I wanna make it easy but I dunno how do that?

Andai ada sebuah Universitas dengan jurusan Manajemen Hati barangkali aku adalah calon mahasiswa yang paling pertama mendaftar kesana. Sering diingatkan untuk pandai-pandai dalam me-manage hati sendiri tapi aku selalu tidak berhasil pada bagian menangani guncangan itu. Aku selalu berpikir beruntunglah menjadi laki-laki karena ia bisa mengutarakan isi hatinya dengan leluasa tanpa memiliki perasaan bahwa hal itu tabu atau tak lazim dilakukan. Memang benar dalam agamaku tidak ada larangan bagi seorang gadis menyampaikan isi hati pada pria yang disukainya. Tapi buatku itu adalah prinsip yang tidak bisa diganggu gugat walaupun aku merasakan sakit karena harus tunduk pada egoku. Jika ada yang hendak mengatakan aku adalah manusia kolot yang tidak modern, I really don't care!

I just want to share, wanna be heard, maybe cause I need more advice. Memang curhat yang benar adalah pada Allah, tapi Allah berbicara dan menyampaikan jalan keluar pada kita dengan banyak perantara. Boleh saja kalian menganggap tulisan ini sampah tapi siapa yang tahu jika suatu saat kalian akan merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan ini? Ijinkan aku mewakili suara dari jiwa yang tersakiti karena tak kuasa menggapai cintanya. Bagi yang tidak pernah merasakan seperti ini aku ucapkan selamat dan berbahagialah. Bagi yang senasib mari kita cari dimanakan Universitas yang ada Fakultas Manajemen Hati itu? biar kita bisa belajar bagaimana berdamai dengan guncangan-guncangan yang mengobok-obok raga dan batin, menguras energi dan air mata. Anehnya aku pun tak jera. :)

Komentar
 

Category 2

.