Selasa, 13 Mei 2014

Daerah

LSM Pertanyakan Konsistensi GEMPUR, PMII, IMM dan KAMMI

Selasa, 13 Mei 2014 | 15.37
SaktiNews.com, SUNGAIPENUH - Meskipun Polres Kerinci tampak kian gencar dan serius mengusut Kasus dugaan kecurangan tes CPNS Sungaipenuh. Bahkan secara terbuka pihak polres menyebutkan sudah terdapat dua indikasi terkait pidana dalam kecurangan pelaksanaan CPNS Sungaipenuh. Terutama kelulusan Jeje Biantara yang menggunakan Ijazah Palsu dan kelulusan Novi Astria Yenti tanpa tes. Dan keterlibatan Putra Walikota Sungaipenuh Fikar Azami, Sekda Pusri Amsyi dan Nazarudin Sungaipenuh Zainal alias pak Tiara yang juga bendahara demokrat.

Namun seyogyanya pihak Penegak hukum harus mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam pengusutan kasus mega skandal ini, termasuk LSM, Mahasiswa dan Pers. Namun terkesan peran organisasi kemahasiswaan cukup lemah hanya ada beberapa organisasi kemahasiswa yang terlihat konsisten mendorong penegak hukum melakukan pengusutan kasus yang melibatkan penguasa dan partai besar di Kota Sungaipenuh itu.

Hal tersebut diungkapkan direktur LSM Gema Gugatan Rakyat (GEGER) Zoni Irawan, Ia mengatakan sangat kecewa dengan sejumlah organisasi kemahasiswaan yang ada di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci. Menurutnya sejauh ini yang masih berjuang atas nama rakyat dijalanan itu HMI Cabang Kerinci, selebihnya menurut Zoni tidak berperan sebagai mahasiswa layaknya.

"Kita kecewa dengan para pengurus organisasi kemahasiswaan sekarang.
Pasalnya, dari beberapa Organisasi Kemahasiswaan yang ada hanya HMI yang masih tetap konsisten mengawal pengusutan kasus kecurangan CPNS sungaipenuh. Sedangkan disungaipenuh, tidak hanya ada HMI, ada GEMPUR, PMII, IMM dan KAMMI," ujar Zoni Irawan Direktur LSM Geger kepada Harian Jambi selasa (13/5) pagi.

Padahal menuerutnya terkait kasus CPNS Kota Sungaipenuh, yang SK nya telah diterbitkan Walikota Sungaipenuh beberapa waktu yang lalu terkesan dipaksakan karena sudah sangat jelas bahwa ada titip menitip dalam kelulusan itu, ada traksaksi uang puluhan Milyar namun tetap diproses oleh Walikota, “ada apa ?,” katanya. Mana mungkin jika tidak mendapatkan ‘jatah’ mau memproses orang-orang bermasalah.

Padahal selain HMI, ada beberapa Organisasi kemahasiswaan seperti Gerakan Mahasiswa peduli Rakyat(GEMPUR) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiah(IMM),KAMMI, BEM Perguruan Tinggi yang ada di Sungaipenuh. Akan tetapi semua organisasi kemahasiswaan tersebut terkesan tidur .

Selain itu dia menambahkan, banyak elemen masyarakat berharap kepada seluruh Organisasi Kemahasiswaan Bersatu untuk mengawal proses penegakan supermasi hukum terkait masalah CPNS yang belum terungkap.

"Mahasiswa harus bersatu. Jangan mudah untuk dipecah belahkan oleh oknum yang mementingkan kepentingan pribadinya. Sama-sama kita kawal ketat kinerja Polres Kerinci, supaya kasus ini bisa mempelihatkan kebenaran yang sesungguhnya. Karena, jika tidak kita yang siap meneggakkan supermasi hukum lalu mau tunggu siapa," pungkasnya. (*)






Sumber: Harian Jambi

SaktiNews.com Email : kerincisaktigrup@gmail.com Twitter : @sakti_news
Komentar
 

Category 2

.